Tuesday, April 13, 2010

Paruh baya-Munajat

Ooh Tuhan sesembahanku yang maha Mulia
maafkan aku, jangan hinakan aku,...

Ooh Tuhan Pelindungku
lindungi aku dari fitnah dan kesesatan dunia.

Ooh Tuhan ku yang Maha Pengasih dan Penyayang,...
Kasihilah aku,... jangan campakkan dari cintaMu.

Ooh Tuhan yang Maha Pengampun.
Ampunkan dosa-dosaku, yang kecil maupun yang besar.
segenap sendi dan aliran darahku sudah berjanji, bersumpah dan bersaksi
Tiada Tuhan melainkan Alloh,...
Ooh Tuhan yang Maha Pengampun.
Ampunilah dosa-dosaku,...
dosa masa kanak-kanakku,..
dosa ketika remajaku,...
dosa masa mudaku,...

Tuesday, December 29, 2009

Belahan jiwa,... maafkan

Maafkan logika kejujuranku,…
Maafkan khilafku,…
Maafkan,….

Wahai belahan jiwa,…
Maafkan jika ku renggut khusyu’mu,..
Malam itu,… Bukan maksudku untuk meneteskan air matamu
Wahai belahan jiwa,… teteskanlah air matamu hanya untuk Nya
janganlah untukku,…
wahai belahan jiwa,… maafkan,… yang salah artikan rona merah mukamu,…
yang ku acuhkan meski sejenak,… tautanmu kepada kenyataan.
Kita melangkah bersama demi untukNya,…
Maafkan,… itulah yang ku lupa.

Sunday, December 27, 2009

ilalang ingin menjadi pokok yang kuat

ilalang yang tak pantas dikenang,...
tak punya akar kuat menancap,
tak punya pokok menjulang,...
tak punya rerimbunan,...
tak punya bunga dan buah yang dapat dinikmati.

sahabat ilalang bertanya,...
bunga yg sudah layu tiadakah akan berkembang lagi,...?
ilalang bingung,...
ilalang tak punya bunga,... apalagi buah.
ilalang hanya bisa mengkhayal,...
jika ilalang adalah akar kuat menancap, pokok menjulang dan punya rerimbunan.
maka,...

Friday, December 25, 2009

Antara sabar dan mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. "Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati." Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini." Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?" Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?" Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?" Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya.

Thursday, December 24, 2009

Renungan Ilalang


AKU bukan PengAKUan akan AKU

hanyalah sebuah ilalang yang ingin menyeruak
ilalang pengganggu,...
dalam gelapnya pokok-pokok yang kuat
tak pantas rasanya,.. mendongak pun,..
tetap saja tak kan kelihatan.
tarian dan liukan kesombongan,..
menancap kuat,..

Monday, December 07, 2009

Mendatangi kerinduan

Lagu yang sayup melantun menebar aroma penuh perasaan, memporak-porandakan hati yang tadinya sudah pernah sedikit kokoh. Ada apa dengan hatiku ini? Ketika malam buta dan hanya serangga malam yang terdengar serta sesekali kokok ayam jantan nyaring terdengar. Kesejukan dan setiap kesejukan relung malam selalu menghampiri rasa ini.

Tuesday, July 27, 2004

Nok, smoga kau dalam LindunganNya di Barzah sana

Tulis Batang 2003

Nok,...Ku ketuk pintu hidupmu, Ku buka lebar cinta dan kasihmu, Kau persembahkan pengertianmu dan Kau permudah jalan nikah.

Nok,...
Usaplah linangan air mata di pipi, Jangan kau sesali hidup kita
Mari kita berjuang untuk keutuhannya.
Maafkan aku...
Yang harus terpaksa beri makan sehari, Yang tidak bisa menuruti keinginan kita
Yang selalu mengumbar nafsu.