Maafkan logika kejujuranku,…
Maafkan khilafku,…
Maafkan,….
Wahai belahan jiwa,…
Maafkan jika ku renggut khusyu’mu,..
Malam itu,… Bukan maksudku untuk meneteskan air matamu
Wahai belahan jiwa,… teteskanlah air matamu hanya untuk Nya
janganlah untukku,…
wahai belahan jiwa,… maafkan,… yang salah artikan rona merah mukamu,…
yang ku acuhkan meski sejenak,… tautanmu kepada kenyataan.
Kita melangkah bersama demi untukNya,…
Maafkan,… itulah yang ku lupa.
Maafkan khilafku,…
Maafkan,….
Wahai belahan jiwa,…
Maafkan jika ku renggut khusyu’mu,..
Malam itu,… Bukan maksudku untuk meneteskan air matamu
Wahai belahan jiwa,… teteskanlah air matamu hanya untuk Nya
janganlah untukku,…
wahai belahan jiwa,… maafkan,… yang salah artikan rona merah mukamu,…
yang ku acuhkan meski sejenak,… tautanmu kepada kenyataan.
Kita melangkah bersama demi untukNya,…
Maafkan,… itulah yang ku lupa.